Selasa, 27 September 2011

jurnalistik

Saya adalah seorang remaja berusia 19 tahun,saya berasal dari jawa timur.nama saya rossy.saya adalah seorang mahasiswi sastra inggris di universitas gunadarma.saya ingin menceritakan tentang kehidupan dan pengalaman saya.sejak kelas 5 sd saya sudah berpisah dengan kedua orang tua saya,saya berpisah dengan kedua orangtua saya bukan karena orang tua saya bercerai atau meninggal tapi melainkan karena saya ingin belajar mandiri.saya pindah kejakarta untuk mengejar cita2 saya.
Di jakarta saya tinggal diasrama,bersama teman-teman saya dari berbagai luar daerah.berpisah dengan kedua orang tua saya bukanlah hal yang baru untuk saya,karena sebelum saya menetap di jakarta,setiap liburan sekolah tiba saya selalu berlibur ke rumah nenek yang kebetulan tinggal di jakarta tanpa kedua orang tua saya.meskipun awalnya memang sedikit sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa kedua orang tua,di asrama saya harus melakukan semuanya sendiri.bulan pertama saya jalani hidup berpisah dengan orangtua terasa sangat berat,hampir setiap malam saya menangis jika ingat kepada orangtua saya.namun lama kelamaan saya mulai merasa terbiasa dengan kehidupan saya yang baru.
Saya hanya diberi ijin pulang kerumah 1-3 kali dalam setahun,itu juga jika tidak ada acara di sekolah.kebetulan saya juga mempunyai kegiatan lain diluar sekolah,jadi saya tidak merasa sangat kesepian.di asrama benar-benar membuat saya menjadi lebih dewasa.sampai saat ini pun saya masih tinggal di jakarta dan berpisah dengan orangtua saya.
Dari situlah saya mempunyai banyak pengalaman.dan menurut saya berpisah dengan orang tua adalah sesuatu yang sangat bisa mendewasakan saya dan membuat saya mandiri hibbga saat ini.meskipun memang tidak senyaman dan seenak jika tinggal bersama orangtua.dan saat ini kegiatan saya adalah kuliah dan belajar dengan sungguh-sungguh agar saya bisa mencapai cita-cita saya.

Kamis, 09 Juni 2011

kisah sukses

Martha tilaar membangun istana kecantikan dari garasi
Jangan pernah meremehkan sebuah panggilan hati, meski itu bertentangan dengan apa yang menjadi sikap keseharian kita! Itulah yang terjadi pada sosok Martha Tilaar. Barangkali, melihat kiprah perempuan yang masih terlihat segar di usia yang tak lagi muda ini pasti kita membayangkan masa mudanya tak bakal jauh dari urusan seputar kecantikan? Pastilah ia berhubungan erat dengan keelokan, keanggunan, dan kemolekan ala kraton Jawa yang terbentuk baik dari sikap maupun penampilan.

Ternyata, masa muda perempuan kelahiran kebumen, jawa tengah,4 september 1937 ini jauh dari kesan cantik dan anggun. Malah, ia tumbuh jadi gadis tomboy, lincah, bahkan bandel. Ia sangat tidak suka merawat diri jika dibandingan dengan saudara-saudaranya. Bayangkan, hobinya main layang-layang dan berenang di sungai! Karena itu, kulitnya jauh dari kesan mulus dan bahkan rambutnya pun memerah. Ibunda Martha muda sering menegur dirinya agar berpenampilan layaknya seorang perempuan.

Masa remajanya, Martha mengambil kuliah jurusan sejarah di IKIP Negeri Jakarta. Sejak lulus tahun 1962, ia kemudian mengajar sejarah. Profesinya sebagai guru membuat dirinya makin sering diperingatkan sang bunda untuk berpenampilan lebih layak di depan murid-murid. Akhirnya, ia lantas dipaksa untuk ikut les kecantikan. Konon, diantar sang ibu ia belajar tata kecantikan ke Titi Purwosoenoe. Rupanya, di sinilah jiwa perempuan Martha terpanggil. Entah siapa yang memengaruhi, atau entah itu merupakan panggilan hati, Martha mulai jatuh cinta dengan dunia kecantikan.

Maka, saat sebuah kesempatan menghampirinya, Martha pun menyempatkan diri belajar kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Saat itu, ia mengikuti tugas belajar suaminya ke Amerika. Dari hasil pendidikannya, ia kemudian membuka praktik salon. Ia terjun ke lapangan sendirian untuk mempromosikan usahanya. Mulai dari masuk kampus-kampus, hingga mendatangi ibu-ibu yang ikut suami tugas di sana. Martha juga menyempatkan diri melamar bekerja sebagai salesgirl produk kosmetika Avon. Setiap sore ia keluar masuk asrama mahasiswa dan mengetuk pintu untuk lalu berteriak lantang, "Avon Calling!"

Dari sini, jiwa wirausahanya terus bergolak. Maka, sekembalinya ke Indonesia, ia pun memutuskan membuka salon. Karena belum mempunyai rumah sendiri, garasi rumah orangtuanya jadi laboratorium usaha yang ia beri nama "Martha Salon". Di sebuah ruangan berukuran 6x4 meter daerah Menteng Jakarta itu, tepat pada tanggal 3 Januari 1970, menjadi hari bersejarah penentu arah hidup Martha Tilaar. Di sana, ia mulai membuat produk-produk kecantikan dari bahan alam dengan nama Sariayu Martha Tilaar, merek yang jika diartikan "Sarinya Wong Ayu".

Dari garasi itulah, perjalanan bisnis Martha Tilaar teruji dengan berbagai hal. Meski produknya mulai diterima oleh banyak orang, ia sempat ditolak saat hendak menyewa beberapa mal dan plaza terkemuka di Jakarta. Produknya dianggap tidak memiliki image berkelas.

Martha Tilaar lantas menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan Puri Ayu Martha Tilaar pada kisaran Mei 1995. Tepatnya di daerah Kuningan Jakarta Selatan, ia membuat gerai jamu dan kosmetika Sariayu. Berkat perjuangannya, gerai tersebut mampu berkembang dan bahkan punya cabang di kota-kota besar lain di Indonesia. Usaha yang kini dinamai Martha Tilaar Group berkembang dengan sekitar 11 anak perusahaan dan mampu mempekerjakan setidaknya 6000-an orang.

Kini, dengan kesuksesannya, ia mendirikan Yayasan Martha Tilaar untuk mendidik kaum perempuan tentang kecantikan. Yayasan ini bertujuan mendidik kaum perempuan agar mempunyai keterampilan tentang kecantikan hingga bisa jadi modal saat terjadi krisis seperti pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kisah perjuangan Martha Tilaar dari nol hingga menjadi sukses luar biasa patut diteladani oleh siapa saja. Kekuatan tekad untuk mendobrak tantangan yang ada adalah inspirasi bahwa siapapun yang mau berusaha dan berjuang, pasti akan menemukan jalan keberhasilan.

Alasan saya memilih martha tilaar adalah karena semangat beliau untuk membangun sebuah salon dengan tempat yang sangat terbatas dan kegigihan beliau untuk ikut mempercantik perempuan indonesia.sampai menjadi sales girl di produk kecantikan,maka dari itu kita bisa mencontoh dari kisah diatas,bahwa untuk menjadi sukses itu tidak mudah harus mempunyai tekat,niat serta usaha yang keras pula.

cita-cita

Cita citaku

Sejak kecil saya sangat tertarik untuk menjadi seorang pramugari,karena menurut saya pramugari adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan karena bisa keliling indonesia,bahkan bisa keliling dunia,tapi untuk menjadi seorang pramugari bukanlah hal yang mudah karena selain cantik dan mempunyai tubuh yang bagus seorang pramugari juga harus pintar berbahasa asing.
Saya sangat terobsesi menjadi pramugari,saya berusaha belajar serius dan berusaha untuk selalu mendapat rangking 3 besar disekolah,namun suatu hari saat saya duduk di bangku kelas 4 sd,orang tua saya mengenalkan saya dengan olahraga,yaitu tenis meja.orang tua saya bukanlah seorang atlit,namun mereka ingin melihat salah satu anaknya menjadi atlit nasional.maka dari itu saya dimasukkan ke salah satu club tenis meja di kota kami.
Pertama kali saya melihat tenis meja,saya langsung beranggapan tenis meja adalah olahraga yg sangat membosankan,dan saya tidak tertarik dengan olahraga tersebut.tetapi orang tua saya terus menerus mengajak saya untuk berlatih tenis meja,dan akhirnya saya mengikuti keinginan kedua orang tua saya.awalnya saya sangat benci dengan tenis meja,namun semakin hari saya semakin penasaran dengan olahraga ini,dan akhirnya saya pun mulai menyukainya,berlatih tenis meja adalah kegiatan rutin saya sehari-hari setelah pulang sekolah.
Akhirnya pada saat saya duduk dibangku kelas 6 sd. Saya pindah ke jakarta untuk melanjutkan latihan tenis meja dan berharap suatu saat say bisa menjadi seorang atlit nasional yang bisa mengharumkan nama baik negara,sejak saat itu cita-cita saya menjadi pramugari lambat laun terlupakan dan akhirnya saya bercita-cita menjadi atlit nasional bahkan internasional.
Dan sampai saat ini saya masih terus berlatih untuk mencapai cita-cita saya untuk menjadi atlit nasional. Meskipun kadang orang bilang kalau menjadi atlit itu tidak akan mempunyai masa depan yang cerah,namun saya tetap bangga menjadi atlit,dan saya yakin suatu saat saya pasti bisa lebih sukses dari orang yang selalu menganggap remeh atlit.
Saya bangga menjadi atlit,karena tenis meja saya bisa mendapatkan beasiswa kuliah di gunadarma ini sampai s1,dan saya bisa membiayai hidup saya sendiri di jakarta tanpa harus minta kepada orang tua.
Karena tenis meja juga saya bisa keliling indonesia,bahkan bisa sampai keluar negeri.saya yakin suatu saat saya bisa menjadi atlit nasional dan bisa membahagiakan orang tua saya dengan prestasi saya..dan saya yakin jika suatu saat saya pasti bisa mendapatkan pekerjaan dari tenis meja.karena menurut saya tidak ada perjuangan yang sia-sia.Namun disamping itu saya tidak pernah melupakan pendidikan saya,sebisa mungkin saya selalu membagi waktu saya untuk latihan dan belajar,karena pendidikan sangat penting untuk saya.

Kamis, 19 Mei 2011

kisah sang loper koran

KISAH SUKSES SEORANG LOPER KORAN

Meraih kesuksesan bisnis bisa lewat banyak cara. Salah satunya aksi nekat seperti yang dilakukan Andika Lubis. Tanpa bekal, ia pergi ke Amerika Serikat. Kini perusahaan yang dia bangun sukses besar mencatat omzet hingga Rp 400 juta per bulan.
Banyak pengusaha yang sukses meski tanpa modal besar. Salah satunya adalah Andika Rama Lubis. Pria lulusan Arsitektur Institut Teknologi Nasional Bandung ini lebih banyak memulai bisnisnya dengan modal nekat. Toh, kenekatan itu menggiringnya menjadi pengusaha muda ber-omzet Rp 5 miliar per tahun.
Saat ini, lewat bendera Eprodeco, Andika berhasil menjadi dekorator tepercaya sejumlah pengelola mal besar di Jakarta. Kliennya mulai dari Plaza Indonesia, sampai perusahaan besar macam Panasonic dan XL Axiata. Satu proyek dekorasi bisa bernilai hingga Rp 300 juta.
Tak hanya dekorasi, lewat induk usaha PT Andrafa Abiatama, Andika juga menyediakan one stop shopping desain kreatif, printing, merchandise, dekorasi, dan event organizer. Sejak pertama kali didirikan pada 2008, klien Andrafa sudah mencapai ratusan perusahaan. Kebanyakan mereka memanfaatkan jasa Andrafa pada acara peluncuran produk.
Dari kecil, Andika yang lahir di Kinabalu, pada 18 September 1974, memang pekerja keras. Ayah Ibunya selalu menekankan untuk berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya. “Kalau mau mainan, saya harus beli sendiri dari hasil tabungan, ditambah uang ayah sedikit,” kenang Dika, begitu ia disapa.
Demikian pula saat kuliah. Lantaran usaha ayahnya di bidang desain interior bangkrut terimbas krisis moneter pada 1998, Dika harus pontang-panting mencari biaya tambahan kuliah dengan bekerja serabutan. Beruntung, kala itu Citibank menawarkan program kartu kredit untuk mahasiswa. Ia menjadi agen penjualnya. Keuntungannya lumayan. “Bisa buat nambah-nambah uang kuliah,” ujarnya.
Prinsip kerja keras itu menempa Dika menjadi tidak mudah menyerah dan berani mengejar mimpi. Selulus kuliah, ia sempat bekerja di satu perusahaan. Tapi, tak seberapa lama, ia memutuskan mundur lantaran ingin ingin menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman kerja di Amerika Serikat (AS).
Dengan bermodal pinjaman dari sang nenek sebesar Rp 10 juta untuk membeli tiket, Andika nekat pergi ke AS. Padahal, saat itu situasi tengah genting setelah terjadi tragedi WTC 11/9. Beruntung, ia lolos di pembuatan visa turis sampai administrasi di bandara. Karena hanya berbekal uang 100 dollar AS dari pamannya, ia terpaksa tidak makan saat pesawat transit di Singapura dan Jepang.
Sesampai di AS, Dika menyambangi tantenya untuk menumpang hidup. Lantaran hanya menumpang, ia tak berani meminta uang lebih. Ia memutuskan mencari pekerjaan. Peluang termudah adalah menjadi loper koran. Kebetulan, ada seorang loper koran dekat tempat tinggal tantenya mempercayakan pekerjaannya ke Dika.
Saban dini hari, Dika mengantarkan koran dengan meminjam mobil sang tante. Upah mengantar koran lumayan. Dalam dua minggu, ia mendapatkan bayaran 1.500 dollar AS. Tak sampai dua bulan, ia bisa bayar utang ke neneknya.
Hidup Dika juga banyak ditopang oleh belas kasih orang lain. Selama belum memiliki visa kerja, ia ditolong seorang warga China-Amerika. “Saya menggunakan ID dia selama bekerja,” ujarnya.
Singkat cerita, Dika mendaftarkan diri untuk mendapatkan visa pelajar. Ia ingin kuliah di universitas swasta di bidang manajemen bisnis. Tak disangka, ia diterima.
Sembari kuliah, Dika menambah jam kerjanya dengan menjadi penjaga toko, mulai dari pukul 16.00 sampai pukul 22.00. Ia tidur selama dua jam, lantas mulai pukukl 24.00 hingga pukul 06.00 mulai mengantar koran. Ia melanjutkan waktunya untuk kuliah mulai pukul 7.00 pagi sampai pukul 13.00 siang. “Saya melakukan rutinitas itu selama empat tahun,” ujar Dika.
Pada tahun 2003, ada kabar duka datang dari Indonesia. Ayahnya meninggal dunia karena sakit. Ibunya memanggil pulang Dika. Ia harus menggantikan sang ayah sebagai tulang punggung keluarga. Dengan berat hati, Dika meninggalkan bangku kuliah dan memulai usaha dari nol di Indonesia.
Usaha pertamanya adalah membangun creative design dan event organizer bersama seorang teman. Usaha itu sempat sukses dan berhasil membukukan omzet hingga Rp 2 miliar per tahun. Sayang, lantaran ada konflik internal, Dika memutuskan keluar.
Bermodal uang tabungan, bersama sang istri, Rany Fauziah Pospos, yang dinikahinya pada tahun 2005, Dika membangun usaha tandingan. Lewat bendera Andrafa Abiatama, ia mulai mendapatkan aneka proyek. “Pertama, saya dipercaya Panasonic menyediakan aneka merchandise dan produk printing,” kata Dika.
Dika juga menggarap dekorasi mal dan interior apartemen. Sejumlah apartemen di Jakarta pernah mendapat sentuhan desain Andika. Kini, ia tengah bernegosiasi membangun dekorasi panggung acara sirkus. “Nilainya mencapai Rp 700 juta karena panggungnya harus kuat dinaiki gajah,” kata Dika.

ANALISIS:

Dalam artikel di atas, dapat digambarkan secara sekilas mengenai kisah sukses seorang Andika Rama Lubis, yaitu: seorang pribadi yang sukses tanpa memikirkan modal dan hanya bermodalkan nekat dan kemauan yang besar untuk meraih cita-cita dan keinginannya
Sebagai pribadi yang sukses, perjalanan hidupnya pun memberikan pelajaran yang sangat berharga. Bahwa betapa pun kuat keinginan yang ingin kita gapai tetap harus ada usaha yang keras pula untuk dapat meraih impian itu sendiri. Hal ini terlihat saat ia memutuskan untuk menetap di AS,meskipun dengan modal nekat dan tinggal menumpang ditempat orang yang sama sekali tidak memiliki ikatan keluarga dengannya. Pengorbanan yang ia lakukan untuk bertahan hidup di amerika, adalah dengan hanya tidur 2 jam saja dah selebihnya ia gunakan waktunya untuk bekerja dan kuliah.
Secara garis besar dari kisah tersebut adalah bahwa pengorbanan Dika adalah cerminan kerja keras yang membuatnya berhasil. Kisah ini merupakan panutan bagi setiap orang yang ingin memulai bisnis dalam bidang apapun. Untuk itu, janganlah takut untuk memulai sesuatu yang baru meskipun meragukan namun jika kita mau berusaha dan mempunyai tekat dan kemampuan yang besar maka kita akan dapat meraih kesuksesan tersebut.jangan pernah takut untuk memulai sesuatu
KESIMPULAN FAKTOR SUKSESNYA:
Dari kisah di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Dalam memulai usaha dalam bentuk apapun memang membutuhkan pertimbangan berupa skill (kemampuan) dan modal. Namun, selama ada kerja keras dan tekad yang kuat maka kesuksesan akan menghampiri kita.
2. Kesuksesan berawal dari sebuah kerja keras.
3. Jangan pernah malu melakukan sesuatu yang mungkin dianggap sebelah mata oleh orang lain,seperti loper koran pada dasarnya menjadi loper koran adalah pekerjaan kelas bawah namun jika kita mau bekerja keras dan berusaha, kita bisa lebih sukses daripada mereka yang menyepelekan pekerjaan kita.
Event organizer

Rina gunawan adalah salah satu artis ibukota yang lahir di bandung dan kini sedang menggeluti bisnis sebagai event organizer.
Event organizer yang dibuka oleh rina gunawan terbilang sukses.
Salah satu faktor yang membuat sukses adalah salah satunya karena dia adalah seorang artis jadi hampir semua orang mengenalnya.
Dan kerja tim yang sangat bagus dan kompak
Kelemahannya adalah kebanyakan yangmenggunakan jasa evebt iorganizer dari rina gunawan adalah kalangan artis dan para pejabat,mungkin ini dikarenakan budget yang lumayan tinggi untuk mennggunakan jasa dari event organizer rina gunawan
Sehingga hanya kalangan menengah ke atas yang berani memakai jasa dari rina guinawan

transaksi tgl 10,11,12 april 2011

Transaksi tgl 9 april 2011
Ncah 085717863579 5000 6000
raga 085697397408 10000 11000
Dea 08998220424 5000 5000
Iwan 087877626563 10000 11000
Nisa 089636829540 50000 51000
Dea 081218215478 5000 6000
Aprita 089890011330 5000 6000
Roni 085781229935 5000 5000

Hari ini ada 8 transaksi dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8000

Transaksi tgl 10 april 2011

Deden 08567821566 5000 6000
Diana 085881603228 25000 26000
Jodi 085692711921 10000 11000
Ncah 085717863579 5000 6000
Nandes 08567487287 5000 6000
Kiki 08192609300 10000 11000
Zainul 083899357348 5000 6000
Nina 085780540183 5000 6000
Putri 085715990626 10000 11000
Sahra 085782550080 5000 6000
Nani 085694691913 5000 6000
Aprita 08989011330 5000 6000

Hari ini ada 12 transaksi dan mendapatkan keuntu gan sebesar Rp.12000

Transaksi tgl 11 april 2011

Diana 085881603228 5000 6000
Dewi 0856146636 5000 6000
Novy 085694699217 5000 6000
Nani 085715252832 10000 11000
Iin 081808804397 10000 11000
Dewi 085716746708 5000 6000

Hari ini ada 6 transaksi dan dengan keuntungan sebesar Rp.6000

transaksi tgl 7,8 dan 9 april 2011

Transaksi tgl 6 april 2011

Novi 087775443177 5000 6000
Diana 085881603228 25000 26000
Febra 085715096594 5000 6000
Anna 085781646264 10000 11000
Deden 085780540813 5000 6000
Putri 085644325687 5000 6000
Dewi 085764336655 5000 6000
Dea 085844434325 10000 11000
Aprita 089800113303 5000 6000
Deden 085780021566 5000 6000
Hari ini ada 10 transaksi pulsa dengan untung 10000

Transaksi tgl 7 april 2011
Jodi 085692340085 5000 6000
Dea 081807375723 5000 6000
Ncah 085717863579 5000 6000
Bowo 08568097900 5000 6000
Iin 081808804397 10000 11000
Roni 085781229935 5000 6000
Rossy 085710510261 5000 6000
Diana 085881603228 25000 25000

Hari ini ada 8 transaksi pulsa dan mendapatkan untung rp 8000

Transaksi tgl 8 april 2011
Deden 085780021566 5000 6000
Nina 02127300697 5000 6000
Ncah 08999116787 5000 6000
Febra 085715096594 5000 6000
Putri 085780540183 5000 6000
Jodi 085691892226 10000 11000
Novy 087775443177 5000 6000
Triana 08567981155 25000 26000
Dian 02127034789 5000 6000
Dea 081807275299 10000 11000
Nani 085694691913 5000 6000
Rei 08389863570 5000 6000

Hari ini ada 12 transaksi dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.12000